Aku tidak suka daging,tetapi Sirloin ini dengan lembutnya melewati kerongkonganku. Kamu mengangguk-angguk khidmat mendengarkan lagu yang diputar oleh pemilik restoran. Kamu mengangguk-angguk karena kamu tahu lagu itu dan menyukai not-not itu memasuki telingamu yang selalu tahan dengan segala keluhanku. Dengan khidmat karena lagu itu mempunyai makna khusus untukmu,kamu menyukai not-not itu bermain di hatimu. Lagu kita. Begitu kamu menyebutnya. minggupun berganti, di tempat yang sama aku duduk dan menatap Sirloin ku yang baru habis 1/10 nya. Sirloin ini terasa begitu kasar melewati kerongkonganku, karena lagu itu bukan lagu kita lagi.
Jatinangor,
29 mei 2009. 8:32 pm
Saturday, May 30, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment